Langsung ke konten utama

Sekedar Kawan Ataukah Sahabat

Yang katanya Sahabat?
Beribu-ribu cara akan di ambil ketika mereka membutuhkan.
 Aku menyadari,ditahun ini yang mengaku sahabat tidak tentu banyak terdeteksi.
Asal mula sahabat,terbentuk dari rasa ingin mengetahui,rasa peduli,rasa menyayangi dan bahkan rasa ingin memiliki.
Yang katanya kawan?
Sama manisnya,tidak beda.
Hanya jarak yang bisa membuktikan betapa mulianya hati mereka.
Jika terpisah jarak dan waktu,lihatlah kenangan yang dilalui akan hadir di dalam benak diri.
Jangan mudah memberi opini,bisa jadi hanya memberi terimakasih untuk pernah datang lalu pamit pergi karna suatu alasan.
Menarik.
Sejatinya,sahabat tidak akan mengambil jalan begitu,yang meyakini hati ini pilu.
Aku semakin mencintai kekurangan-kekurangan mereka disaat mereka tidak pernah meninggalkanku.
Berterimakasih atas nikmat,berkah,rezeki dan seluruh kebaikan hati mereka pada diri ini.
Hingga akhirnya aku tersadar,mungkin aku terlalu mengharapkan sesuatu yang bodoh,hingga aku melupakan sahabatku. Dan nyatanya yang diharapkan sedang mengharapkan orang lain.
Ingin meminta maaf pada hati,atas segala ucap kata yang menyakiti.
Aku begitu meyakini,mereka begini karna kami saling menyayangi. Setangkai mawar bisa menjadi tamanku, dan sahabatku bisa menjadi duniaku.
Apa yang aku alami demi mereka terkadang sangat melelahkan dan menjengkelkan,tetapi itulah yang membuat persahabatan kami memiliki nilai yang indah.
Tidak terlewati satu hari,kami saling meyakini.
Berucap Aamin pada mimpi yang ingin dijalani.
Saling mengampuni ketika menyakiti.
Menghibur disaat semua orang kabur.
Mencintai keunggulan walaupun ternyata tertinggal.




Teruntuk kamu,para pengisi hari-hariku dan penghapus pilu dalam kelabu.
Salam,sahabat tiada akhir.


Komentar