Baik,aku disini. Hujan kemarin membawa tanya apakah aku akan berhasil memupuskan masa laluku Berfikir tentang seseorang yang pergi lalu kembali tapi hanya ilusi Baiklah aku mengalah,harus aku apakan perasaan ini? Langit berkata berhentilah mengharapkan sesuatu yang tidak pasti Jingga menyapa jika akan ada hari bahagia di kamis ini. Kamis...oke aku percaya. Hai kamis,aku bertemu denganmu dan dia. Dia yang membuatku menjadi jingga yang semula adalah abu-abu Apakah mungkin aku menunggu sebuah jawaban? Apakah dia jawaban terbaik disaat perasaanku tak beraturan? Tapi untuk kali ini,aku akan dapat yang terbaik. Aku melihat sweater maroon mu dari kejauhan Ajakanmu disore itu menyadarkanku bahwa langkah kaki ku adalah bukti ketidak ikhlasanmu Ya tidak ikhlas.. Karena kamu tidak ingin sendiri,walaupun ajakan mautmu tidak masuk akal. Pulang tanpa memakai safety helm Resiko. Tapi aku suka.
Yang katanya Sahabat? Beribu-ribu cara akan di ambil ketika mereka membutuhkan. Aku menyadari,ditahun ini yang mengaku sahabat tidak tentu banyak terdeteksi. Asal mula sahabat,terbentuk dari rasa ingin mengetahui,rasa peduli,rasa menyayangi dan bahkan rasa ingin memiliki. Yang katanya kawan? Sama manisnya,tidak beda. Hanya jarak yang bisa membuktikan betapa mulianya hati mereka. Jika terpisah jarak dan waktu,lihatlah kenangan yang dilalui akan hadir di dalam benak diri. Jangan mudah memberi opini,bisa jadi hanya memberi terimakasih untuk pernah datang lalu pamit pergi karna suatu alasan. Menarik. Sejatinya,sahabat tidak akan mengambil jalan begitu,yang meyakini hati ini pilu. Aku semakin mencintai kekurangan-kekurangan mereka disaat mereka tidak pernah meninggalkanku. Berterimakasih atas nikmat,berkah,rezeki dan seluruh kebaikan hati mereka pada diri ini. Hingga akhirnya aku tersadar,mungkin aku terlalu mengharapkan sesuatu yang bodoh,hingga aku melupakan sahabatku. Dan n